Pengaruh Kavitasi Terhadap Kinerja Pompa

Pada tiga tulisan sebelumnya kita telah mengenal pengaruh kavitasi dan klasifikasi kavitasi berdasarkan penyebab utamanya. Kali ini kita kembali memperdalam pengaruh kavitasi ini secara lebih detil. Sebelumnya kita telah tahu pengaruh kavitasi secara umum adalah sebagai berikut :
  • Berkurangnya kapasitas pompa
  • Berkurangnya head (pressure)
  • Terbentuknya gelembung-gelembung udara pada area bertekanan rendah di dalam selubung pompa (volute)
  • Suara bising saat pompa berjalan.
  • Kerusakan pada impeller atau selubung pompa (volute).
Pada tulisan ini akan kita bahas kenapa semua itu bisa terjadi.

Kavitasi dinyatakan dengan cavities atau lubang di dalam fluida yang kita pompa. Lubang ini juga dapat dijelaskan sebagai gelembung-gelembung, maka kavitasi sebenarnya adalah pembentukan gelembung-gelembung dan pecahnya gelembung tersebut. Gelembung terbentuk tatkala cairan mendidih. Hati-hati untuk menyatakan mendidih itu sama dengan air yang panas untuk disentuh, karena oksigen cair juga akan mendidih dan tak seorang pun menyatakan itu panas.

Mendidihnya cairan terjadi ketika ia terlalu panas atau tekananya terlalu rendah. Pada tekanan permukaan air laut 1 bar (14,7 psia) air akan mendidih pada suhu 212oF (100oC). Jika tekanannya turun air akan mendidih pada suhu yang lebih rendah. Ada tabel yang menyatakan titik didih air pada setiap suhu yang berbeda. Sebagai contoh dapat dilihat tabel berikut :

Satuan tekanan di sini yang digunakan adalah absolute bukan pressure gauge, ini jamak dipakai tatkala kita berbicara mengenai sisi isap pompa untuk menghindari tanda minus. Maka saat menyebut tekanan atmosfir nol, kita katakan 1 atm sama dengan 14,7 psia pada permukaan air laut dan pada sistim metrik kita biasa memakai 1 bar atau 100 kPa.

Kita balik ke paragraf pertama untuk menjelaskan akibat dari kavitasi, sehingga kita lebih tahu apa sesungguhnya yang terjadi.

Kapasitas Pompa Berkurang

Ini terjadi karena gelembung-gelembung udara banyak mengambil tempat (space), dan kita tidak bisa memompa cairan dan udara pada tempat dan waktu yang sama. Otomatis cairan yang kita perlukan menjadi berkurang. Jika gelembung itu besar pada eye impeller, pompa akan kehilangan pemasukan dan akhirnya perlu priming (tambahan cairan pada sisi isap untuk menghilangkan udara).

Tekanan (Head) kadang berkurang

Gelembung-gelembung tidak seperti cairan, ia bisa dikompresi (compressible). Nah, hasil kompresi inilah yang menggantikan head, sehingga head pompa sebenarnya menjadi berkurang.
Pembentukan gelembung pada tekanan rendah karena mereka tidak bisa terbentuk pada tekanan tinggi.

Kita harus selalu ingat bahwa jika kecepatan fluida bertambah, maka tekanan fluida akan berkurang. Ini artinya kecepatan fluida yang tinggi pasti di daerah bertekanan rendah.
Ini akan menjadi masalah setiap saat jika ada aliran fluida melalui pipa terbatas, volute atau perubahan arah yang mendadak. Keadaan ini sama dengan aliran fluida pada penampang kecil antara ujung impeller dengan volute cut water.

Bagian-bagian Pompa Rusak

  • Gelembung-gelembung itu pecah di dalam dirinya sendiri, ini dinamakan imploding kebalikan dari exploding. Gelembung-gelembung itu pecah dari segala sisi, tetapi bila ia jatuh menghantam bagian dari metal seperti impeller atau volute ia tidak bisa pecah dari sisi tersebut, maka cairan masuk dari sisi kebalikannya pada kecepatan yang tinggi dilanjutkan dengan gelombang kejutan yang mampu merusak part pompa. Ada bentuk yang unik yaitu bentuk lingkaran akibat pukulan ini, dimana metal seperti dipukul dengan ‘ball peen hammer’.
  • Kerusakan ini kebanyakan terjadi membentuk sudut ke kanan pada metal, tetapi pengalaman menunjukan bahwa kecepatan tinggi cairan kelihatannya datang dari segala sudut.
Semakin tinggi kapasitas pompa, kelihatannya semakin mungkin kavitasi terjadi. Nilai Specific speed pump yang tinggi mempunyai bentuk impeller yang memungkinkan untuk beroperasi pada kapasitas yang tinggi dengan power yang rendah dan kecil kemungkinan terjadi kavitasi. Hal ini biasanya dijumpai pada casing yang berbentuk pipa, dari pada casing yang berbentuk volute seperti yang sering kita lihat.

Semoga bermanfaat.

Bibliography : Kavitasi I - IV
  • Petroleum Engineering Handbook, Howard B. Bradley, 1987 edition.
  • Mcnally Institute
  • Pompa Sentrifugal, Bambang Soetrisno, Akamigas - Cepu


Selengkapnya....

Kavitasi pada Pompa (III)

Pada dua tulisan yang lalu : di sini dan di sini, kita telah mengenal apa itu kavitasi, efek yang ditimbulkannya dan klasifikasi kavitasi,yaitu :

1. Vaporisation – Penguapan.
2. Air Ingestion – Masuknya Udara Luar ke Dalam System
3. Internal Recirculation – Sirkulasi Balik di dalam System

Selanjutnya kita kaji secara singkat klasifikasi yang keempat :

4. Turbulence – Pergolakan Aliran
Kita selalu menginginkan aliran fluida pada kecepatan yang konstan.Korosi dan hambatan yang ada pada system perpipaan dapat merubah kecepatan fluida dan setiap ada perubahan kecepatan, tekanannya juga berubah. Untuk menghambat hal tersebut, perlu dilakukan perancangan system perpipaan yang baik. Antara lain memenuhi kondisi berikut :
Jarak minimum antara suction pompa dengan elbow yang pertama minimal 10 X diameter pipa.

Suction Bell

Pada pengaturan banyak pompa, pasang suction bells pada bays yang terpisah, sehingga satu sisi isap pompa tidak akan mengganggu yang lainnya. Jika ini tidak memungkinkan, beberapa buah pompa bisa dipasang pada satu bak isap (sump) yang besar, dengan syarat :
  • Posisi pompa tegak lurus dengan arah aliran.
  • Jarak antara dua ‘center line’ pompa minimum dua kali suction diameter.
  • Semua pompa dalam keadaan ‘runing’.
  • Bagian piping upstream paling tidak memiliki pipa yang lurus dengan panjang minimal 10 x diameter pipa.
  • Setiap pompa harus memiliki kapasitas kurang dari 15.000 gpm.
  • Suaian dasar pompa seharusnya sekitar 30% diameter pipa isap.
  • Hubungan kedalaman pemasangan pompa dengan kapasitas disesuaikan dengan table berikut :
5. Vane Passing Syndrome

Kerusakan akibat kavitasi jenis ini terjadi ketika diameter luar impeller lewat terlalu dekat dengan ‘cutwater’ pompa. Kecepatan aliran fluida ini bertambah tatkala alirannya melalui lintasan kecil tersebut, tekanan berkurang dan menyebabkan penguapan lokal. Gelembung udara yang terbentuk kemudian pecah pada tempat yang memiliki tekanan yang lebih tinggi, sedikit diluar alur cutwater. Hal inilah yang menyebabkan kerusakan pada volute(rumah keong) pompa.
Untuk mencegah pergerakan poros yang berlebihan, beberapa pabrik pembuat memasang bulkhead rings pada suction eye. Pada sisi keluar (discharge), ring dapat dibuat untuk memperpanjang sisi keluar dari dinding discharge sampai selubung impeller.
Selengkapnya....

Kavitasi Pada Pompa(II)

new pump

Pada bagian pertama tulisan yang lalu, kita telah mengenal apa itu kavitasi, efek yang ditimbulkannya dan klasifikasi kavitasi,yaitu :

1. Vaporisation - Penguapan.

Selanjutnya kita kaji secara singkat klasifikasi yang kedua :

2. Air Ingestion - Masuknya Udara Luar ke Dalam System

Pompa sentrifugal hanya mampu meng’handle’ 0.5% udara dari total volume. Lebih dari 6% udara, akibatnya bisa sangat berbahaya, dapat merusak komponen pompa.

Udara dapat masuk ke dalam system melalui beberapa sebab, antara lain :

  • Dari packing stuffing box (Bagian A - Lihat Gambar). Ini terjadi, jika pompa dari kondensor, evaporator atau peralatan lainnya bekerja pada kondisi vakum.
  • Letak valve di atas garis permukaan air (water line).
  • Flens (sambungan pipa) yang bocor.
  • Tarikan udara melalui pusaran cairan (vortexing fluid).
  • Jika ‘bypass line’ letaknya terlalu dekat dengan sisi isap, hal ini akan menambah suhu udara pada sisi isap.
  • Berkurangnya fluida pada sisi isap, hal ini dapat terjadi jika level cairan terlalu rendah.

vortex fluide

Vortexing Fluida

Keduanya, baik penguapan maupun masuknya udara ke dalam system berpengaruh besar terhadap kinerja pompa yaitu pada saat gelembung-gelembung udara itu pecah ketika melewati ‘eye impeller’(Bagian G - Lihat Gambar) sampai pada sisi keluar (Sisi dengan tekanan yang lebih tinggi). Terkadang, dalam beberapa kasus dapat merusak impeller atau casing. Pengaruh terbesar dari adanya jebakan udara ini adalah berkurangnya kapasitas pompa.

3. Internal Recirculation - Sirkulasi Balik di dalam System

Kondisi ini dapat terlihat pada sudut terluar (leading edge) impeller, dekat dengan diameter luar, berputar balik ke bagian tengah kipas. Ia dapat juga terjadi pada sisi awal isap pompa.

Efek putaran balik ini dapat menambah kecepatannya sampai ia menguap dan kemudian ‘pecah’ ketika melalui tempat yang tekanannya lebih tinggi. Ini selalu terjadi pada pompa dengan NPSHA yang rendah. Untuk mengatasi hal tersebut, kita harus tahu nilai Suction Spesific Speed , yang dapat digunakan untuk mengontrol pompa saat beroperasi, berapa nilai terdekat yang teraman terhadap nilai BEP(Best Efficiency Point) pompa yang harus diambil untuk mencegah terjadinya masalah.

Nilai Suction Spesific Speed yang diijinkan adalah antara 3.000 sampai 20.000. Rumus yang dipakai adalah :

new rumus

Dimana : rpm = Kecepatan Pompa

Capacity = Gallons per menit, atau liters per detik dari impeller terbesar pada nilai BEP(Best Efficiency Point) -nya.

Head = Net Positive Suction Head is Required (feet atau meter)pada nilai rpm-nya.

Catatan penting :

  • Untuk pompa double suction, kapasitas dibagi 2 karena ada 2 impeller eyes.
  • Ideal untuk ‘membeli’ pompa dengan nilai Suction Spesific Speed kurang dari 8500(5200 metrik) kecuali untuk kondisi yang ekstrim.
  • Mixed Hydrocarbon dan air panas idealnya pada 9000 ÷ 12000 (5500÷7300 metric) atau lebih tinggi, lebih bagus.
  • Nilai Suction Spesific Speed yang tinggi menandakan impeller eye-nya lebih besar dari biasanya dan biasanya nilai efisiensinya disesuaikan dengan nilai NPSHR yang rendah.
  • Lebih tinggi nilai Suction Spesific Speed memerlukan desain khusus, operasinya memungkinkan adanya kavitasi.
  • Biasanya, pompa yang beroperasi dibawah 50% dari nilai BEP-nya tidak reliable.

new BEP

Jika kita memakai open impeller, kita dapat mengoreksi internal recirculation dengan mengatur suaian(clearance) impeller sesuai dengan spesifikasi pabrik pembuatnya.

new impeller

Jenis impeller

Untuk jenis Closed Impeller lebih banyak masalahnya dan kebanyakan pada prakteknya dikembalikan ke pabrik pembuatnya untuk di evaluasi atau mungkin didesain ulang pada impellernya atau perubahan ukuran suaian(clearance) pada wearing ring.

Bersambung ke bagian III….

Selengkapnya....

centri-pump.jpg

Kavitasi adalah fenomena perubahan phase uap dari zat cair yang sedang mengalir, karena tekanannya berkurang hingga di bawah tekanan uap jenuhnya. Pada pompa bagian yang sering mengalami kavitasi adalah sisi isap pompa. Hal ini terjadi jika tekanan isap pompa terlalu rendah hingga dibawah tekanan uap jenuhnya, hal ini dapat menyebabkan :

  • Suara berisik, getaran atau kerusakan komponen pompa tatkala gelembung-gelembung fluida tersebut pecah ketika melalui daerah yang lebih tinggi tekanannya
  • Kapasitas pompa menjadi berkurang
  • Pompa tidak mampu membangkitkan head (tekanan)
  • Berkurangnya efisiensi pompa.

Secara umum, terjadinya kavitasi diklasifikasikan atas 5 alasan dasar :

1. Vaporisation - Penguapan.

Fluida menguap bila tekanannya menjadi sangat rendah atau temperaturnya menjadi sangat tinggi. Setiap pompa sentrifugal memerlukan head(tekanan) pada sisi isap untuk mencegah penguapan.Tekanan yang diperlukan ini, disiapkan oleh pabrik pembuat pompa dan dihitung berdasarkan asumsi bahwa air yang dipompakan adalah ‘fresh water’ pada suhu 68oF. Dan ini disebut Net Positive Suction Head Available (NPSHA)

Karena ada pengurangan tekanan (head losses) pada sisi suction( karena adanya valve, elbow, reduser, dll), maka kita harus menghitung head total pada sisi suction dan biasa disebut Net Positive Suction Head is Required (NPSHR).

Nah nilai keduanya mempengaruhi terjadinya penguapan, maka untuk mencegah penguapan, syaratnya adalah :

NPSHA - Vp ≥ NPSHR

Dimana Vp : Vapor pressure fluida yang dipompa.

Dengan kata lain untuk memelihara supaya vaporization tidak terjadi maka kita harus melakukan hal berikut :

1. Menambah Suction head, dengan :

  • Menambah level liquid di tangki.
  • Meninggikan tangki.
  • Memberi tekanan tangki.
  • Menurunkan posisi pompa(untuk pompa portable).
  • Mengurangi head losses pada suction piping system. Misalnya dengan mengurangi jumlah fitting, membersihkan striner, cek mungkin venting tangki tertutup) atau bertambahnya speed pompa.

2. Mengurangi Tempertur fluida, dengan :

  • Mendinginkan suction dengan fluida pendingin
  • Mengisolasi suction pompa
  • Mencegah naiknya temperature dari bypass system dari pipa discharge.

3. Mengurangi NPSHR, dengan :

  • Gunakan double suction. Ini bias mengurangi NPSHR sekitar 25 % dan dalam beberapa kasus memungkinkan penambahan speed pompa sebesar 40 %.
  • Gunakan pompa dengan speed yang lebih rendah.
  • Gunakan impeller pompa yang memiliki ‘eye’ impeller yang lebih besar.
  • Install Induser, dapat mereduksi NPSHR sampai 50 %.
  • Gunakan pompa yang lebih kecil. Menggunakan 3 buah pompa kecil dengan ukuran kapasitas separuhnya, hitungannya lebih murah dari pada menggunakan pompa besar dan spare-nya. Lagi pula dapat menghemat energy.

Berhubung cuapek ngetiknya, untuk klasifikasi kavitasi selanjutnya disambung lain waktu…… mohon bersabar.

Selengkapnya....

Complete List of Windows Vista Keyboard Shortcuts

For Windows Vista advanced users who prefer to use keyboard instead of mouse, here’s a extensive listing of keyboard accelerators (also known as keyboard shortcuts or hot keys) built-in in Windows Vista. These keyboard accelerators provide a simple keyboard alternative to frequently used command which normally will require cumbersome several repeated clicking with mouse on Windows’ graphical interface, especially for repetitive tasks.

Most of the keyboard shortcuts existed since Windows 3.1 and Windows 95 era, but some of them is new to Windows Vista too.


Function Keys

Shortcut Key

Function(s)

F1

Start Help (supported in most applications).

F2

Rename selected icon or file in Windows Explorer or on the Desktop.

F3

Open Search (in Windows Explorer or on the Desktop only).

F4

Open a drop-down list (supported in many dialog boxes). For example, press F4 in a File Open dialog to drop down the Look In list.

F5

Refresh the view in Windows Explorer, on the Desktop, in the Registry Editor, and some other applications.

F6

Move focus between panes in Windows Explorer.

F10

Send focus to the current application’s menu.

Miscellaneous Keys

Shortcut Key

Function(s)

Arrow Keys

Basic navigation - move through menus, reposition the text cursor (insertion point), change the file selection, and so on.

Backspace

Move up one level in the folder hierarchy (Windows Explorer only).

Delete

Delete selected item(s) or selected text.

Down arrow

Open a drop-down listbox.

End

Go to end of line when editing text, or to the end of file list.

Enter

Activate highlighted choice in menu or dialog box, or insert a carriage return when editing text.

Esc

Close dialog box, message window, or menu without activating any choice (usually the same as clicking Cancel).

Home

Go to beginning of line (when editing text), or to the beginning of file list.

Page Down

Scroll down one screen.

Page Up

Scroll up one screen.

PrintScreen

Copy entire screen as a bitmap to the Clipboard.

Space Bar

Toggle a checkbox that is selected in a dialog box, activate the command button with the focus, or toggle the selection of files when selecting multiple files with Ctrl.

Tab

Move focus to next control in a dialog box or window (hold Shift to go backward).

Alt Key Combinations

Shortcut Key

Function(s)

Alt

Send focus to the menu (same as F10). Also turns on the menu in applications where it is no longer used by default, such as Windows Explorer and Internet Explorer.

Alt-x

Activate menu or dialog control, where letter x is underlined (if the underlines are not visible, pressing Alt will display them).

Alt-double-click (on icon)

Display Properties sheet.

Alt-Enter

Display Properties sheet for selected icon in Windows Explorer or on the Desktop. Also switches command prompt between windowed and full-screen display.

Alt-Esc

Drop active window to bottom of pile, which, in effect, activates next open window.

Alt-F4

Close current window; if Taskbar or Desktop has the focus, exit Windows.

Alt-hyphen

Open the current document’s system menu in a multiple document interface (MDI) application.

Alt-numbers

When used with the numbers on the numeric keypad only, inserts special characters corresponding to their ASCII codes into many applications. For example, press the Alt key and type 0169 for the copyright symbol. Check characters map for full list of codes.

Alt-PrintScreen

Copy active window as a bitmap to the Clipboard.

Alt-Shift-Tab

Same as Alt-Tab, but in the opposite direction.

Alt-Space Bar

Open the current window’s system menu.

Alt-Tab

Switch to the next running applicationhold Alt while pressing Tab to cycle through running applications.

Alt-M

When the Taskbar has the focus, minimize all windows and move focus to the Desktop.

Alt-S

When the Taskbar has the focus, open the Start menu.

Ctrl Key Combinations

Shortcut Key

Function(s)

Ctrl-A

Select all; in Windows Explorer, selects all files in the current folder. In word processors, selects all text in the current document.

Ctrl-Alt-x

User-defined accelerator for a shortcut, in which x is any key.

Ctrl-Alt-Delete

Show the logon dialog when no user is currently logged on; otherwise, switch to the Windows Security dialog, which provides access to Task Manager and Log Off, as well as switching to another user, allowing you to change your password or lock the computer. Use Ctrl-Alt-Delete to access the Task Manager when Explorer crashes or your computer becomes unresponsive.

Ctrl-arrow key

Scroll without moving selection.

Ctrl-click

Use to select multiple, noncontiguous items in a list or in Windows Explorer.

Ctrl-drag

Copy a file.

Ctrl-End

Move to the end of a document (in many applications).

Ctrl-Esc

Open the Start menu; press Esc and then Tab to move focus to the Taskbar, or press Tab again to move focus to the Taskbar, and then cycle through the toolbars on the Taskbar every time you press Tab.

Ctrl-F4

Close a document window in an MDI application.

Ctrl-F6

Switch between multiple documents in an MDI application. Similar to Ctrl-Tab; hold Shift to go in reverse.

Ctrl-Home

Move to the beginning of a document (in many applications).

Ctrl-Space Bar

Select or deselect multiple, noncontiguous items in a listbox or in Windows Explorer.

Ctrl-Tab

Switch among tabs in a tabbed dialog or Internet Explorer; hold Shift to go in reverse.

Ctrl-C

Copy the selected item or selected text to the Clipboard. Also interrupts some command prompt applications.

Ctrl-F

Open Search (in Windows Explorer or on the Desktop only).

Ctrl-V

Paste the contents of the Clipboard.

Ctrl-X

Cut the selected item or selected text to the Clipboard.

Ctrl-Z

Undo; for example, erases text just entered, and repeals the last file operation in Windows Explorer.

Shift Key Combinations

Shortcut Key

Function(s)

Shift

While inserting a CD, hold to disable AutoPlay.

Shift-arrow keys

Select text or select multiple items in a listbox or in Windows Explorer.

Shift-click

Select all items between currently selected item and item on which you’re clicking; also works when selecting text.

Shift-click Close button

Close current folder and all parent folders (Windows Explorer in single-folder view only).

Shift-Alt-Tab

Same as Alt-Tab, but in reverse.

Shift-Ctrl-Tab

Same as Ctrl-Tab, but in reverse.

Shift-Ctrl-Esc

Open the Task Manager.

Shift-Delete

Delete a file without putting it in the Recycle Bin.

Shift-double-click

Open folder in two-pane Explorer view.

Shift-Tab

Same as Tab, but in reverse.

Windows Logo Key (WIN) Combinations

Shortcut Key

Function(s)

WIN

Open the Start menu.

WIN-Tab

If the Aero interface is active, this activates Windows Flip 3D.

WIN-Pause/Break

Display System Control Panel applet.

WIN-Space bar

Display the Sidebar.

WIN-D

Minimize all windows and move focus to Desktop.

WIN-E

Start Windows Explorer.

WIN-F

Launch Search.

Ctrl-WIN-F

Search for a computer on your network (requires Active Directory).

WIN-L

Lock computer, requiring password to regain access.

WIN-M

Minimize current window.

Shift-WIN-M

Undo minimize current window.

WIN-R

Display Run dialog.

WIN-U

Open the Ease of Access Center.

Selengkapnya....

 
"Agus Studio 2005" has moved to "www.Agussuwasono.com" If your browser does not automatically redirect you in 5 seconds, click here to go to the new site.