Kavitasi pada Pompa (I)
Sunday, August 19, 2007 by Abu Afif
Kavitasi adalah fenomena perubahan phase uap dari zat cair yang sedang mengalir, karena tekanannya berkurang hingga di bawah tekanan uap jenuhnya. Pada pompa bagian yang sering mengalami kavitasi adalah sisi isap pompa. Hal ini terjadi jika tekanan isap pompa terlalu rendah hingga dibawah tekanan uap jenuhnya, hal ini dapat menyebabkan :
- Suara berisik, getaran atau kerusakan komponen pompa tatkala gelembung-gelembung fluida tersebut pecah ketika melalui daerah yang lebih tinggi tekanannya
- Kapasitas pompa menjadi berkurang
- Pompa tidak mampu membangkitkan head (tekanan)
- Berkurangnya efisiensi pompa.
Secara umum, terjadinya kavitasi diklasifikasikan atas 5 alasan dasar :
1. Vaporisation - Penguapan.
Fluida menguap bila tekanannya menjadi sangat rendah atau temperaturnya menjadi sangat tinggi. Setiap pompa sentrifugal memerlukan head(tekanan) pada sisi isap untuk mencegah penguapan.Tekanan yang diperlukan ini, disiapkan oleh pabrik pembuat pompa dan dihitung berdasarkan asumsi bahwa air yang dipompakan adalah ‘fresh water’ pada suhu 68oF. Dan ini disebut Net Positive Suction Head Available (NPSHA)
Karena ada pengurangan tekanan (head losses) pada sisi suction( karena adanya valve, elbow, reduser, dll), maka kita harus menghitung head total pada sisi suction dan biasa disebut Net Positive Suction Head is Required (NPSHR).
Nah nilai keduanya mempengaruhi terjadinya penguapan, maka untuk mencegah penguapan, syaratnya adalah :
NPSHA - Vp ≥ NPSHR
Dimana Vp : Vapor pressure fluida yang dipompa.
Dengan kata lain untuk memelihara supaya vaporization tidak terjadi maka kita harus melakukan hal berikut :
1. Menambah Suction head, dengan :
- Menambah level liquid di tangki.
- Meninggikan tangki.
- Memberi tekanan tangki.
- Menurunkan posisi pompa(untuk pompa portable).
- Mengurangi head losses pada suction piping system. Misalnya dengan mengurangi jumlah fitting, membersihkan striner, cek mungkin venting tangki tertutup) atau bertambahnya speed pompa.
2. Mengurangi Tempertur fluida, dengan :
- Mendinginkan suction dengan fluida pendingin
- Mengisolasi suction pompa
- Mencegah naiknya temperature dari bypass system dari pipa discharge.
3. Mengurangi NPSHR, dengan :
- Gunakan double suction. Ini bias mengurangi NPSHR sekitar 25 % dan dalam beberapa kasus memungkinkan penambahan speed pompa sebesar 40 %.
- Gunakan pompa dengan speed yang lebih rendah.
- Gunakan impeller pompa yang memiliki ‘eye’ impeller yang lebih besar.
- Install Induser, dapat mereduksi NPSHR sampai 50 %.
- Gunakan pompa yang lebih kecil. Menggunakan 3 buah pompa kecil dengan ukuran kapasitas separuhnya, hitungannya lebih murah dari pada menggunakan pompa besar dan spare-nya. Lagi pula dapat menghemat energy.
Berhubung cuapek ngetiknya, untuk klasifikasi kavitasi selanjutnya disambung lain waktu…… mohon bersabar.
Saya tertarik dengan tulisan bapak abu afif, kebetulan sekali saya bekerja di perusahaan yang bergerak dibidang service rotating,,,tapi saya sendiri belum menguasai penuh jenis pekerjaan ini,,,mudah2an pak afif kedepan bisa bantu saya barangkali ada yang ingin saya diskusikan,,,,,
Terima kasih,,,,,
salam
sandi
sebelumnya terima kasih atas artikel dari bapak...
saya mau tanya...
seandainya posisi pompa itu dibawah penampungan air(penampungan air diatas) apakah akan terjadi kavitasi???
terima kasih...
tolong jawab di blog ini aja mas..
soalnya saya tidak punya blog..heheh
Betul Mas, kalo pompa di bawah penampungan air itu artinya suction Head,bisa mengurangi resiko kavitasi, ini sesuai dengan point 1 di atas. Tentunya faktor lain bisa juga memepengaruhi, silakan lanjut penyebab lainnya.Thanks.
maksudnya gmana mas??
saya kurang jelas...
maksudnya dengan pompa dibawah sehingga pipa isap tidak terjadi kavitasi karena adanya gaya gravitasi fluida turun kepompa??
ato gmana??
tolong koreksi kata2 saya..
thanks lagi ...
Silakan baca artikel terkini pada bagian akhir. Semoga membantu...