Agus Studio 2005 | Reference Alternative Blog

Mungkin ada dari rekan-rekan yang baru mencoba Windows Vista merasa kecewa, karena banyaknya feature baru Vista yang merepotkan dan kadang membikin jengkel, untuk itu kita perlu menonaktifkan feature dimaksud. Dan cara termudah yang bisa kita lakukan adalah dengan membuat file registry yang bisa kita klik atau merge setiap saat.

Beberapa trik yang bermanfaat bagi kita diantaranya :

1. User Account Control (UAC)
Merupakan teknologi security terbaru Vista dengan membatasi standard pengoperasian program menggunakan hak administrator. Tentunya bagus untuk keamanan, tetapi jika setiap mau menjalankan program selalu muncul peringatan tentunya malah merepotkan. Jika kita mau ia dapat didisable dengan sekali klik.



2. Low Disc space
Peringatan windows terhadap kita, jika disk yang ada sudah penuh. Meski kita sendiri sudah bisa melihat indicator pada windows explorer yang kita buka. Kita bisa mendisablenya dengan registry.



3. Power Button
Kita terbiasa mengeklik standard windows power button langsung untuk shutdown, akan tetapi entah dengan pertimbangan apa Vista didefault pada posisi sleep, sehingga kadang kita terkecoh maunya shutdown malah sleep. Kita bisa merubahnya dengan mudah melalui trik registry.


4. Copy to… / Move to… context menu
Manusia memang maunya praktis, singkat, cepat dan dapat. Demikian pula saat kita bekerja dengan computer, saat kita mau mengcopy atau memindah file minimal 4 langkah harus kita lalui : copy, browse cari file(minimal 2 kali klik, jika langsung ketemu) dan paste.
Untuk mempercepat jalan, kita bisa memasukan fasilitas copy to… atau move to… ke dalam context menu (klik kanan) dan langsung browse file, kita tidak perlu membuka widows baru. Dengan registry trik hal ini mudah dilakukan.


5. Pop up start menu balloon tips.
Peringatan dalam bentuk pop up saat windows start.



6. ‘Delete’ recycle bin context menu
Secara default, terdapat pilihan delete pada context menu recycle bin. Sehingga kadang kita tertipu, maunya empty recycle bin malah delete, akhirnya icon recycle bin-nya hilang dan kita kesulitan untuk memunculkan kembali. Nah, untuk menghindari hal ini, kita bisa mengganti delete menjadi Create shortcut dengan sedikit perubahan pada registry.


Bagaimana jika kita terlanjur mendelete icon recycle bin? Ikuti beberapa cara berikut :
1. Gunakan System restore windows
2. Install tweak UI dan enable kembali.
3. Klik kanan di desktop, point ke New dan pilih folder, rename folder dengan ‘Recycle Bin.{645FF040-5081-101B-9F08-AA002F954E}’, tetapi hasilnya hanya folder pengganti recycle bin.
4. Masukan CD Windows dan pilih option installing recycle bin.
5. Ikuti cara dari Microsoft dengan mengedit registry value :
1. Click Start, and then click Run.
2. In the Open box, type regedit, and then click OK.
3. Locate the following registry key:
HKEY_LOCAL_MACHINE\SOFTWARE\Microsoft\...
4. Right-click the registry key that you located in step 3, point to New, and then click Key.
5. Type {645FF040-5081-101B-9F08-00AA002F954E}, and then press ENTER.
6. Click the new {645FF040-5081-101B-9F08-00AA002F954E} key that you created in step 5.
7. In the right pane, double-click the (Default) entry.
8. In the Edit String dialog box, type Recycle Bin in the Value data box, and then click OK. Quit Registry Editor.


7. Take ownership-hold right click
Bagi yang hobi ngutak-atik windows, trik berikut sangat bermanfaat, karena Microsoft memberi perlindungan berlapis supaya orang tidak mudah memodifikasi system yang ada. Sehingga dengan cara biasa kita tidak bisa merubah file yang ada di windows seperti merename atau mereplace dengan file lain.


Dengan trik ini anda dapat dengan mudah merubah file windows hanya dengan mengeklik kanan sambil menekan tombol shift, akan muncul context menu Take ownership. Sekejap windows command akan muncul dan hilang kembali, dan file siap dimodifikasi.

Download : registry trik

Untuk menjalankannya : klik kanan, merge, atau dobel klik. Jika perlu konfirmasi jawab aja yes dan ok, computer direstart dan siap dipakai.
Semoga bermanfaat. Selengkapnya....

Pernahkah anda berpikir apa bedanya pilihan ‘sleep’ dan ‘hibernate’ pada fasilitas shutdown Microsoft? Kedua pilihan tersebut tersebut sama-sama berfungsi menutup komputer dengan mudah dan cepat pada kondisi terakhir windows ditutup. Jika computer kembali kita buka akan muncul kondisi terakhir windows tanpa menunggu terlalu lama proses booting seperti kita membuka computer secara normal. Meskipun sebenarnya, secara mendasar ada perbedaan pokok diantara keduanya.

Sleep secara umum dikenal dengan istilah Standby pada sistem Windows atau S3 pada ACPI(Advanced Configuration and Power Interface) yang merupakan open Industry Specification yang dikembangkan oleh Hewlett-Packard, Intel, Microsoft, Phoenix, and Toshiba.

Pada mode Sleep, power suplai untuk non-essential dan non-critical component ditahan dan seluruh system operasi dalam kondisi shutdown dan berhenti. Seluruh data di physical memory (RAM Modul) disimpan di internal memory dan seluruh sistem berada pada kondisi stand-by, yang dapat dibuka setiap saat. Pada kondisi ini, beban daya berkurang sangat banyak, dan cukup menghemat energi. Akan tetapi power harus selalu tersedia dalam mensuplai daya computer. Ketika suplai daya terputus, misalnya batere laptop dilepas, computer akan start seperti booting biasa (kondisi power off).

Hibernate atau S4 pada ACPI , pada saat itu akan menyimpan data dari physical memory ke hard disk drive (HDD) dan kemudian power mematikan computer. Pada kondisi ini, sebuah file bernama hiberfil.sys yang besarnya sama dengan besar file pada system memory yang dibuat pada lokal hard disk. Ketika kita ingin membuka computer kembali, computer akan booting dan mengambil data pada kondisi terakhir. Keuntungan menggunakan kondisi ini adalah tidak ada power yang terbuang. Pada sistem hibernasi, tidak ada daya listrik yang diambil pada sistem. Selain itu, restore dari hibernate secara umum lebih cepat dari pada computer reboot . Kekurangannya adalah setelah beberapa waktu, kemungkinan bisa terjadi fragmentasi file,untuk itu kita perlu sering melakukan defrag ulang komputer kita.

Semoga bermanfaat.

Selengkapnya....

Selengkapnya....