Teori Dasar Pompa Sentrifugal (II)

Pada tulisan yang terdahulu, kita telah mengetahui terminologi pada pompa dan pengertian dasar tentang head, pada kesempatan ini kita menyambung atau mengulang kembali beberapa kaidah dasar pada pompa sentrifugal. Mohon maaf bagi yang sudah ‘ahli’, karena kita berusaha untuk memberi kesempatan kepada rekan-rekan yang baru mengenal pompa untuk mengetahui prinsip-prinsip dasarnya.


Static Discharge Head : jarak vertikal antar garis datar pompa (centerline) dengan garis permukaan fluida pada sisi discharge.

Total Static Head : Jarak vertikal antara garis permukaan fluida pada sisi isap (source) dan titik terluar pada sisi discharge atau garis permukaan fluida pada sisi discharge.


Friction Head (hf) : head yang diperlukan untuk mengatasi hambatan aliran pada pipa dan fitting. Hal ini tergantung pada ukuran, kondisi dan jenis pipa,jumlah dan tipe fitting, kecepatan aliran, dan sifat dasar dari fluida yang mengalir. Tabel lengkap Water Friction dapat di download di sini.(ukuran pipa 1/8” sampai 60 “ dengan schedule 40).


Velocity Head (hv) : energi dari cairan sebagai hasil dari pergerakannya pada beberapa kecepatan V. Ini sama dengan head ekuivalen (ft) melalui air yang jatuh pada kecepatan yang konstan, dengan kata lain, head yang diperlukan untuk mempercepat air mengalir. Dapat dihitung dengan rumus :

Pada head system yang tinggi, Velocity head dapat diabaikan karena nilainya tidak seberapa, tetapi pada head system yang rendah biasanya akan berpengaruh. Pressure Head harus dipertimbangkan pada sistem pemompaan. Tekanan pada tangki harus dikonversikan dahulu ke feet liquid (meter kolom air). Pada kondisi tangki isap yang vakum atau tekanan positif pada tangki discharge, harus dimasukan ke dalam Head system, dimana tekanan positif pada tangki isap atau vakum pada tangki tekan harus dikurangi. Berikut rumus mudah untuk mengkonversi inchi pada vacum mercury ke feet liquid :


TOTAL DYNAMIC SUCTION LIFT (hs) adalah besarnya Static suction lift dikurangi dengan head kecepatan pada flens sisi isap ditambah dengan total friction head pada sisi isap. Total Dynamic Suction Lift ditentukan pada pengetesan pompa yaitu nilai yang terbaca pada gauge sisi isap, dikonversikan ke feet kolom air dengan dikoreksikan ke centerline pompa ditambah dengan head kecepatan pada titik di tempat gauge terpasang.

TOTAL DYNAMIC SUCTION HEAD (hs) adalah besarnya Static suction lift ditambah dengan head kecepatan pada flens sisi isap ditambah dengan total friction head pada sisi isap. Total Dynamic Suction Lift ditentukan pada pengetesan pompa yaitu nilai yang terbaca pada gauge sisi isap, dikonversikan ke feet kolom air dengan dikoreksikan ke centerline pompa ditambah dengan head kecepatan pada titik di tempat gauge terpasang.

TOTAL DYNAMIC DISCHARGE HEAD (hd) adalah besarnya Static discharge head ditambah dengan head kecepatan pada flens sisi tekan ditambah dengan total friction head pada sisi tekan. Total Dynamic Discharge head ditentukan pada pengetesan pompa yaitu nilai yang terbaca pada gauge sisi tekan, dikonversikan ke feet kolom air dengan dikoreksikan ke centerline pompa ditambah dengan head kecepatan pada titik di tempat gauge terpasang.

TOTAL HEAD (H) atau TOTAL Dynamic HEAD (TDH) adalah besarnya total dynamic discharge head dikurangi dengan total dynamic suction head

TDH = hd + hs (pada suction lift)
TDH = hd - hs (pada suction head)

Tanggapan Pertanyaan

Menanggapi pertanyaan sdr. Mahasiswa Trisakti tentang posisi penampungan air yang berada di atas pompa (suction head) apakah dapat mencegah kavitasi? Kemudian saya jawab ya. Secara ringkas saya tanggapi sebagai berikut :

Bahwa syarat beroperasinya pompa sentrifugal supaya dapat bekerja dengan baik adalah :

NPSHa – Pv > NPSHr

Dimana :

NPSHa merupakan NSPH yang didapat berdasarkan perhitungan instalasi dan operasi yang ada di lapangan.

NPSHr merupakan NSPH yang diperlukan atau NPSH yang dipunyai pompa berdasarkan rancang bangun dan test yang dikehendaki pabrik pembuat.

Pv merupakan tekanan penguapan cairan

Secara umum NPSHa diformulasikan sebagai berikut :



Nah,… kavitasi dimulai jika nila Ps = Pv, untuk itu didalam system perpompaan hal tersebut harus selalu dihindari dan diharuskan Ps > Pv. Jika head loss (hls) pada sisi isap terlalu besar maka nilai PS < Pv atau nilai NPSHa menjadi kecil yang berakibat NPSHa<NPSHr, maka timbul kavitasi.

Untuk menanggulanginya kita buat sisi isap menjadi suction head (bernilai positip) atau posisi tangki di atas pompa. Jika hs (+) maka otomatis NPSHa menjadi besar sehingga kavitasi dapat dihindari.

Demikian penjelasan singkat saya, semoga menjadi jelas.


1 comments:

    On July 12, 2008 at 9:02 AM Anonymous said...

    terima kasih ..
    ini banyak membantu dalam tugas akhir saya..
    semoga bermanfaat abgi saya..
    thank's mas...

 
"Agus Studio 2005" has moved to "www.Agussuwasono.com" If your browser does not automatically redirect you in 5 seconds, click here to go to the new site.